Pemilu Presiden Indonesia di TIME
... With 24 parties and 150 million eligible voters, Indonesia's colorful parliamentary elections are shaping up to be the biggest single-day electoral event in history ...
Majalah TIME edisi ASIA menurunkan berita tentang pemilihan presiden di Indonesia dengan judul artikel "People's Power"
Artikel dapat dibaca disini: People's Power
Kutipan menarik, tentang SBY (Susilo Bambang Yudhoyono):
... what really sets the general apart from his fellow candidates is a Bill Clinton-like ability to communicate with ordinary Indonesians.
Sering denger tentang kelebihan SBY di media massa, tapi baru kali ini rasanya SBY disandingkan sejajar dengan Bill Clinton. SBY = Bill Clinton Indonesia? :)
I respect democracy and I respect human rights. But leadership also matters, and I can deliver on that too. —SUSILO BAMBANG YUDHOYONO, presidential front runner
Lihat juga photo essay tentang pemilihan umum di Indonesia ini di: Indonesia's Elections
sebel banget ama tingkah laku para elit politik sekarang, pd ngomong orba padahal semuanya juga orba, hasyim muzadi kelihatan betul ambisinya hati-hati!!!! saya seorang muslim, didalam ajaran yang saya tahu fitnah itu lebih kejam dari membunuh. udahlah sesama supir dalam koata aja dilarang saling kejar.... ok pak hasyim
sebel banget ama tingkah laku para elit politik sekarang, pd ngomong orba padahal semuanya juga orba, hasyim muzadi kelihatan betul ambisinya hati-hati!!!! saya seorang muslim, didalam ajaran yang saya tahu fitnah itu lebih kejam dari membunuh. udahlah sesama supir dalam koata aja dilarang saling kejar.... ok pak hasyim
PPATK: Dana Asing Ke Capres Rp 1 Triliun
JAKARTA (Suara Karya): Jumlah dana asing yang dikirim untuk mendukung capres tertentu, nilainya ternyata mencapai USD 103 juta atau sekitar Rp 1 triliun. Dana tersebut ditransfer lewat dua kali transaksi, masing-masing senilai USD 50 juta dan USD 53 juta.
"Asal dana tersebut memang dari Amerika Serikat (AS), meskipun mutasinya dilakukan melalui rekening perusahaan di negara tetangga," kata Manajer Public Relations Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Bank Indonesia, M Natsir Kongah, saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis.
Keterangan Natsir ini memperkuat pernyataan Kepala PPATK Yunus Husein sebelumnya, yang menyebut adanya laporan awal ke PPATK menyangkut transfer dana kepada capres tertentu senilai jutaan dolar. Seperti dilansir sejumlah media, Yunus mengatakan pihaknya menerima laporan tersebut dari salah satu lembaga penyedia jasa keuangan. "Tetapi, laporan awal yang kami peroleh belum secara jelas menyebutkan asal dana maupun penerima dana," katanya.
Ditambahkan Yunus, transfer dana itu sendiri dilaporkan terjadi sebelum pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) putaran pertama. Asumsi awal, transaksi tersebut diperkirakan terkait dengan pilpres tersebut. Atas dasar itu, PPATK langsung melakukan pengecekan lebih lanjut terhadap laporan tadi. "Selain mengecek ke sejumlah institusi, kita juga meneliti asal dana dan kepada siapa tepatnya dana tersebut diberikan," ujarnya.
Menurut Yunus, yang pasti transaksi keuangan itu terjadi antara sebuah perusahaan lokal dan perusahaan asing di negeri tetangga, dan berlangsung menjelang pilpres putaran pertama 5 Juli lalu. Namun Yunus menolak menyebutkan, perusahaan lokal mana yang menerima dana dimaksud. "Yang terang, mutasi dana dilakukan dari negara tetangga ke sebuah perusahaan publik yang cukup besar di Indonesia," katanya.
Saya harap semoga calon presiden yang terpilih bisa membuktikan janjinya. Dan yang paling penting memberikan masa depan yang lebih baik bagi bangsa ini. Setiap pergantian presiden di negara ini selalu kehilangan setiap wilayahnya dan aset2 yang ada. Semoga ini tidak terjadi lagi dan satu hal yang penting semoga hasil pilpres ini benar2 bisa dimenangkan oleh orang yang menghargai pendidikan dan nilai luhur bangsa serta memberikan dharma baktinya secara tulus ikhlas untuk kemajuan bangsa indonesia pada umumnya.
Saya harap semoga calon presiden yang terpilih bisa membuktikan janjinya. Dan yang paling penting memberikan masa depan yang lebih baik bagi bangsa indonesia. Banyak hal yang bisa kita ambil dari pengalaman yang sudah-sudah semoga tidak terjadi lagi di masa yang akan datang , exp: kehilangan wilayah dan aset2 strategis.Dan satu hal yang penting semoga hasil pilpres ini benar2 bisa di menangkan oleh orang yang menghargai pendidikan dan nilai luhur bangsa serta memberikan dharma baktinya dengan tulus ikhlas demi kemajuan bangsa indonesia.